Kewirausahaan Sekolah Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka
Kewirausahaan Sekolah Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka
Aurelia
Karolina Sugi, S.Si.,S.Pd
Aureliasugi17@guru.sd.belajar.id
Guru SDN Dinoyo 1
November 2022
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) memastikan, mulai tahun ajaran 2022/2023 ini, Kurikulum
Merdeka menjadi salah satu opsi yang dapat dipilih secara sukarela oleh satuan Pendidikan
di setiap sekolah yang ada di Indonesia. Kurikulum Merdeka disusun berdasarkan
filosofi yang berasal dari pemikiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan
Nasional. Kurikulum ini berfokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi
yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, kebutuhan dan karakteristik
peserta didik. Inilah transformasi pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai
tujuan paling utama.
Dalam Kurikulum merdeka ada beberapa
istilah baru. Salah satunya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disingkat menjadi P5. P5 adalah Projek yang berfokus
pada pencapaian Standar Kompetensi lulusan pada setiap jenjang satuan
pendidikan terkait dengan pengembangan karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.
P5 adalah projek yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka yang didirikan
untuk memulihkan pendidikan di negara yang terhambat oleh pandemi COVID-19. Tujuan P5 adalah menghasilkan lulusan semua
jenjang satuan pendidikan yang kompeten, berkepribadian, dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5), dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara fleksibel, baik dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan. Ada 6 tema utama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang bisa dipilih oleh sekolah jenjang SD antara lain : Gaya Hidup
Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan
Raganya, Rekayasa dan Teknologi dan kewirausahaan.
Dalam Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5), SDN Dinoyo 1 memilih tema kewirausahaan dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada di lingkungan sekolah., dengan
melakukan berbagai macam kegiatan antara lain menanam tanama hidroponik dan
pengolahan jamur. Tujuan yang dapat
diambil dari tema kewirausahan adalah
untuk mengasah keterampilan para siswa dengan membuat dan menciptakan
produk yang sesuai dengan minat dan daya beli, meningkatkan daya inovasi dan
kreatifitas siswa melalui pembuatan produk - produk, menciptakan iklim belajar, bekerja,
berkarya, dan berpartisipasi yang menyenangkan.
SDN Dinoyo 1, terutama siswa – siswi
kelas 4 mengambil tema kewirausahan untuk mengajak mereka mandiri, kreatif,
bergotong royong dan mencintai tamanam yang ada di lingkungan sekolah mereka. Dalam
tema kewirausahaan ini dibagi menajdi beberapa kegiatan diantaranya ;
1.
Tanama Hidroponik
Tanaman hidroponik adalah tanaman yang media tanamnya bukan berupa tanah. Teknik menanam yang satu ini biasanya menggunakan media tanam air, Tanaman hidroponik juga tidak membutuhkan banyak air, tidak perlu melakukan penyiraman seperti tanaman yang ditanam pada media tanah, dalam kegiatan menanam tanaman hidroponik, tanaman yang dipilih adalah tanaman pakcoy. Siswa – Siswa sangat antusia dalam melakukan kegiatan ini. Untuk kegiatan tanaman hidroponik siswa – siswi dibagi menjadi 2 kelompok yang beranggotakan 6 orang, mereka bekerjasama dalam melakukan kegiatan ini dibantu oleh Bapak dan Ibu guru. Secara rutin mereka akan merawat tanaman hidroponik dengan cara mengukur ppn air, pemberian nutrient pada air dan membersihan hama pada tanaman pakcoy
2.
Pembudidayaan dan Pengolahan Jamur
SDN Dinoyo 1
memiliki rumah jamur yang digunakan sebagai media pembelajara siswa – siswa.
Dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila siswa – siswi kelas 4
memanfaatkan rumah jamur yang sudah ada sebagai media pembelajaran untuk tema
kewirausahaan. Mereka membudidayakan jamur, mengelolah dan menjual jamur
tersebut.
Kegiatan pengolahan jamur dilakukan
kurang lebih selama 1 bulan, sebelum jamur siap dipanen dan dijual kepada orang
tua, guru atau tetangga mereka. Hasil panen jamur juga mereka olah menjadi
makanan olahan dari jamur.
Uang
hasil penjualan jamur dan pakcoy dalam kegiatan ini digunakan untuk membeli kembali bibit jamur dan pakcoy
yang dapat mereka gunakan sebagai media pembelajaran, Keuntungan dari penjualan
digunakan untuk kegiatan di sekolah. Dalam kegiatan P5 ini siswa - siswi belajar untuk mengelolah keuangan,
menghitung keuntungan dan belajar untuk mandiri, mengelolah waktu, bekerjasama
dan kreatif.
Kegiatan
P5 yang dilakukan di sekolah dengan mengambil tema kewirausahaan ini, dapat
membantu siswa dan siswa untuk belajar mandiri sejak dini, belajar untuk
bersosialisai dan bergotong royong dengan sesamanya dan dengan kegiatan ini dapat lebih mengasah
keterampilan para siswa dengan membuat dan menciptakan produk yang sesuai
dengan minat dan daya beli, meningkatkan daya inovasi dan kreatifitas siswa melalui
pembuatan produk - produk, menciptakan
iklim belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi yang menyenangkan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar