Ternyata Ada Yoni Kecil Dekat Yoni Besar di Area SDN Dinoyo 1, Kota Malang
MALANG - Benda purbakala berupa Yoni kembali ditemukan di lokasi yang diduga bekas wilayah Kerajaan Kanjuruhan, Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kali ini di lahan samping ruang kepala SDN Dinoyo 1.
Lazim diketahui, arkeolog meyakini, Kerajaan Kanjuruhan dipimpin Gajayana dan eksis pada abad 8 Masehi, sezaman dengan Kerajaan Tarumanagara di sekitar Bogor - Bekasi saat ini.
Penemuan yoni itu setelah dilakukan penggalian tanah karena ada yoni besar yang sudah ada sebelumnya.
"Kalau yang besar ini sudah lama ada, bahkan tidak bisa diangkat sejak lama," jelas Nurul Hidayatus Sobiqah, Kepala SDN Dinoyo 1 Malang, kepada suryamalang.com, Senin (2/9/2019).
Benda itu tetap berada di lingkungan sekolah dan dirawat.
Menurut dia, saat digali tanahnya usai membongkar paving, ternyata di depannya ditemukan yoni lebih kecil.
Posisinya saat ini masih kelihatan permukaannya saja. Belum digali lagi agar bisa diketahui bentuknya. Sebelumnya di lokasi penggalian itu sudah berpaving.
Awal pembongkaran paving setelah ada kunjungan pejabat Dinas Pendidikan Kota Malang.
"Saya baru dua hari menjabat sebagai kasek di SDN ini saat itu," tutur Nurul.
Ia melihat seluruh bagian di sekolah itu termasuk peninggalan Kerajaan Kanjuruhan. Pejabat itu merekomendasi sebagai tempat literasi sekolah. Penemuan yoni baru itu sudah disampaikan ke dinas terkait.
Dikatakan, penggalian tanah di sekitar yoni besar atas bantuan wali murid SDN itu yang seniman dan dibantu dua temannya yang juga seniman dan dilakukan hati-hati tanpa melukai bentuk aslinya.
Hasilnya, yoni itu diketahui bentuk aslinya. Penggalian sudah dihentikan saat ini. Dari dinas terkait juga sudah ditinjau dan menunggu kedatangan Balai Pelestarian Cagar Budaya di Trowulan, Mojokerto.
Nurul ingin sekolahnya nanti berbasis budaya. Karena itu, ia ingin mengembangkan menjadi museum mini. Maka ruang kasek dan TU yang dekat lokasi benda purbakala direlakan digeser sedikit.
"Nanti dipasang banner berisi tulisan yang mendukung pembelajaran," kata dia.
Dikatakan, ini sebelumnya juga pernah ada temuan di halaman sekolah ini dan koleksinya sudah ada di Museum Mpu Purwa.
Suci Rindayani, guru kelas 3 yang sudah mengajar di SDN itu sejak 2004 menyatakan, sebelum jadi SDN Dinoyo 1, nama SD ini adalah SD Kanjuruhan.
"Adanya benda purbakala di lingkungan sekolah, anak-anak juga bisa belajar mengenalinya," kata Suci.
Selama ini sebelum ada pembongkaran paving, kondisi yoni besar terlihat biasa. Siswa di SDN itu juga sudah terbiasa melihatnya.
Sumber: https://suryamalang.tribunnews.com
Tidak ada komentar