SDN Dinoyo 1 "Berartefak Heritage" # (Bag. 2)

Sumber Ajar Kang Cumepak: Pemanfaatan Sumber Pembelajaran Budaya di Sekitar Sekolah (Bag. 2. Tamat)

Oleh : M. Dwi Cahyono

C  Pemanfaatan sebagai "Sumber Belajar"

Bentuk Yoni besar di halaman SDN Dinoyo 1 menyerupai Yoni yang berada di garbhagrha dan halaman Candi Badut, reruntuhan candi di Dusun Gasek Desa Karangbesuki, dan Yoni besar pada sekitar pertigaan jalan di Dusun Guyangan -Telogomas, yang berasal dari era Kerajaan Kanuruhan  Keserupaan itu memberi indikasi bahwa Yoni dan reruntuhan bangunan candi di SDN Dinoyo 1 amat mungkin berasal dari masa Kerajaan Kanuruhan, atau paling tidak semasa dengan era watak Kanuruhan  antara abad VIII-IX Mesehi. Dengan demikian merupakan aset kultural mas lampau yang berharga, yang dapat dijafikan "sumber belajar (resourche theaciing) bagi para pelajar di SDN Dinoyo 1 dan peminat budaya lainnya. 

Atas dorongan dari staff Diknas Kota Malang, kemauan para guru dan wali siswa di SDN Dinoyo 1, ada rencana untuk menhafikan aset kultural yang berada dua buah Yoni (ukuran besar dan sedang) di areal sekolahnya sebagai  sumber belajar. Selain itu, pihak sekokah punya rencana untuk menambahkan media ajar yang relevan dengan tinggalan budaya itu dengan menbuat miniatur duplikatif cabdi dan artefak lain yang terkait. Sumber dan media ajar ini pending artinya untuk pembelaran budaya bagi siswa, yang dimodel sebagai "Literasi Budaya" dengan menanfaatkan "Sumber Belajar" yang relax "cumepak" di sekitar sekokah. Tentulah hal ini merupakan rencana kegiatan pendidikan budaya yang baik dan berfaedah. Terlebih yang menyelengfarakan adalah lembag pendidikan  jenjang Sekokah Dasar (SD), sehingga relevan dengan konsep "ajar budaya sedari dining". 

Demikianlah, potential kultural serta rencana pembelajaran budaya dari SDN Dinoyo 1 yang terdapat diatas adalah contoh represenratif yang patut di teladani oleh sekolah-sekolah lain. Bush tidak mungkin terdapat sejumlah sekokah yang di sekokahnya terdapat aset kultural, baik didapati artefak masa lampau, reruntuhan bangunan cigar budaya (BCB) atau visa jadi pula bangunan sekokahnya adalah BCB yang masih relatif utuh dan Lestari. Aset kultural yang ada di internship sekokahnya itu, mrngapa tidak untuk dihadikannya sebagai "sumber Belajar" di dalam kerangka "literasi kultural bagi siswa". 

Nuwun  

Sangkaling, 9 Oktober 2019

Griya Ajar CITRALEKHA

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.